Sering kali kita mengdengar istilah CMS,
atau bahkan telah menggunakan salah satunya yang populer seperti
wordpress atau blogger. Content Management System atau lebih populer
dengan singkatan CMS ini, pertama kali muncul sebagai jawaban atau
solusi dari kebutuhan manusia akan penyediaan informasi yang sangat
cepat.
Coba kita bayangkan jika saat ini
teknologi website masih seperti pada tahun 90-an, dimana sebuah website
dibuat sangat sederhana. Dengan hanya mengandalkan bahasa pemograman
HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, sebuah perusahaan
berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada para
pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi dalam perusahaan, pihak
manajeman mau tak mau haruslah berhubungan terlebih dahulu dengan
pihak Humas sebelum akhirnya semua bahan diserahkan kepada pihak
webmaster. Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan
terhadap isi website.
Dapat dibayangkan bila hal yang sama
terjadi terus-menerus, berulang kali dan dalam kuantitas yang besar,
seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk memproses
semuanya. Selain tidak efisien, biaya operasional yang harus
dikeluarkan juga sangatlah besar. Tentu saja situasi seperti ini tidak
diinginkan oleh setiap orang. Dapat dikatakan sebuah metode atau sistem
yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi dalam
pengembangan website sangatlah dibutuhkan. Dan salah satu solusi yang
tepat untuk ini adalah dengan menerapkan Content Mangement System atau
CMS.
CMS secara sederhana dapat diartikan sebagai: Sebuah
sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam
mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa
sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis.
Dengan demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat
menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan
memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak
webmaster. Bukankah ini suatu hal yang efisien?
Sedangkan menurut wikipedia, CMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan dan/atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs Web. Umumnya, sebuah CMS terdiri dari dua elemen:
- aplikasi manajemen isi (Content Management Application, [CMA])
- aplikasi pengiriman isi (content delivery application [CDA]).
Elemen CMA memperbolehkan si manajer isi -yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML (HyperText Markup Language)-, untuk memenej pembuatan, modifikasi, dan penghapusan isi dari suatu situs Web
tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang Webmaster. Elemen CDA
menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah
ditambah, dikurangi atau diubah oleh si empunya situs web untuk meng-update atau memperbaharui situs Web
tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda,
walaupun begitu, kebanyakan dari software ini memiliki fitur publikasi
berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan index, pencarian, dan pengarsipan.
Berikut dibawah ini pemanfaatan CMS:- Website perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
- Portal
- Galeri foto
- Aplikasi E-Commerce.
- Mengelola website pribadi / blog.
- Dan lain-lain.
Karena CMS memisahkan antara isi dan
desain, konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik.
Setiap bagian dari website dapat memiliki isi dan tampilan yang
berbeda-beda, tanpa harus khawatir kehilangan identitas dari website
secara keseluruhan. Oleh karena semua data disimpan dalam satu tempat,
pemanfaatan kembali dari informasi yang ada untuk berbagai keperluan
dapat dengan mudah dilakukan.
CMS juga memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau workflow
dan hak akses, sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari
pengguna dalam pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan
bila website yang dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan
mengalami kemajuan yang cukup pesat.
PEMANFAATAN CMS
Situs web
perusahaan, bisnis, organisasi atau komunitas.
Portal
Galeri foto
Aplikasi
E-Commerce.
Mengelola
website pribadi / blog.
Situs web
pembelajaran daring (Inggris: e-learning)
Dan lain-lain.
JENIS-JENIS CMS
1) RMS adalah Research Management
System, adalah jenis CMS yabg diperuntukan untuk mengelola konten web
penelitian – jurnal, makalah, skripsi.
Contoh :
OJS Untuk mengelola Jurnal open akses.
Dspace Untuk mengelola repositori
koleksi perpustakaan digital.
EPrints Untuk mengelola repositori
koleksi perpustakaan digital berupa teks (*pdf) audio video (*mpg, *avi, )
audio (*ogg, *mp3 ) dan file file lain nya.
2) SMS, School Management System , adalah jenis CMS yang dikhususkan untuk web portal informasi sekolah dan terkadang juga dilengkapi fasilitas e-learning .
Contoh :
Jibas (Jaringan Informasi berbasis
sekolah). Dalam Jibas terdapat bebargai tool administrasi pendidikan Misi JIBAS
adalah membangun jaringan informasi dan komunitas pendidikan yang bisa mewadahi
interaksi dan aktifitas setiap elemen pendidikan dari siswa, guru, orang tua,
sekolah,yayasan, pemerintah dan masyarakat umum.
CMS Balitbang adalah
CMS (Content Management System) yang sudah siap pakai dipergunakan untuk web
sekolah. Mulai dari SD, SMP hingga SMA. Dikembangkan oleh Balitbang Kemdiknas
Indonesia. Menu sudah lengkap dengan kemudahan dan kelengkapan fitur. Cukup
mudah dipergunakan karena tidak perlu menambhkan piranti tambahan seperti
plugin.
3) LMS , Learning management system. disebut Juga CMS Course Management System, adalah CMs yangdiperuntukan untuk pembelajaran online.
Contoh :
Atutor digunakan untuk mengembangkan dan
memberikan kursus online. Administrator dapat menginstal atau memperbarui
ATutor dalam hitungan menit, mengembangkan tema kustom untuk memberikan ATutor
tampilan baru, dan mudah memperluas fungsi dengan fitur modul. Pendidik cepat
dapat merakit, paket, dan mendistribusikan konten berbasis Web instruksional,
mudah mengimpor konten dikemas, dan melakukan kursus online mereka. Siswa
belajar dalam lingkungan, diakses adaptif, pembelajaran sosial.
Moodle adalah sebuah Course Manajemen
Sistem (CMS), juga dikenal sebagai Sistem Manajemen Pembelajaran (LMS) atau
Virtual Learning Environment (VLE). Ini adalah sebuah aplikasi web gratis yang
pendidik dapat digunakan untuk membuat situs yang efektif pembelajaran online.
4) LibMS , Library Magement System . adalah jenis CMS yang diperuntukan untuk mengelola Otomasi perpustakaan.
Contoh :
SLiMS adalah Sistem Manajemen
Perpustakaan , Open Source Software. SLiMS menyediakan banyak fitur seperti
database Bibliografi, Sirkulasi, Keanggotaan dan masih banyak lagi yang akan
membantu “mengotomatisasi” tugas-tugas perpustakaan
KOHA Sejak peluncuran pada tahun 1999,
KOHA telah diadopsi oleh ribuan perpustakaan di seluruh dunia, masing-masing
menambahkan fitur dan fungsi, memperdalam kemampuan sistem. Dengan rilis 3.0
pada tahun 2005, dan integrasi mesin pengindeksan Zebra kuat, KOHA menjadi
solusi, layak scalable untuk perpustakaan dari semua jenis.KOHA LibLime
dibangun di atas fondasi ini. Dengan set fitur canggih, LibLime Perpustakaan
Kesehatan adalah sumber yang paling fungsional terbuka canggih ILS di pasar
saat ini.
phpMyLibrary adalah aplikasi otomatisasi
Perpustakaan yangdibangun dari PHP MySQL. Program ini terdiri dari
katalogisasi, sirkulasi, dan modul webpac. Program juga memiliki fitur ekspor
impor. Program ini ketat mengikuti standar USMARC untuk menambahkan
bahan-bahan.
OpenBiblio mudah digunakan, sistem
otomasi perpustakaan ditulis dalam PHP yang mengandung OPAC, sirkulasi,
katalogisasi, dan fungsi staf administrasi. dan sebagai nya
5) E-CMS , E-Comerce Management System. Ialah CMS yang dikhususkan untuk situs julan online.
Contoh :
osCommerce telah menarik sebuah
komunitas besar dan berkembang yang terdiri dari lebih dari 257.300 pemilik
toko, pengembang, penyedia layanan, dan penggemar yang mendukung dan bekerja
dengan satu sama lain pada bisnis online mereka. Sampai saat ini ada lebih dari
6.700 plufgin tersedia gratis untuk menyesuaikan toko online osCommerce
Merchant online yang membantu meningkatkan penjualan.
PrestaShop tercepat, paling ringan, dan
Open Source yang paling progresif e-commerce software. PrestaShop bermanfaat
memberi solusi, handal fleksibel, sangat mampu, mampu menangani pesanan 100.000
sehari.
6) WebBlogCMS adalah CMS yang dikhususkan buat ngeblog dan membuat web portal.
Contoh :
Joomla adalah salah satu yang paling
populer Open Sorce CMS (sistem manajemen konten). 2,7 persen dari Web berjalan
pada Joomla, perangkat lunak digunakan oleh individu, usaha kecil & menengah,
dan organisasi besar di seluruh dunia untuk dengan mudah membuat &
membangun berbagai website & web-aplikasi.
WordPress adalah open source yang sangat
populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). Selain sebagai blog,
WordPress juga mulai digunakan sebagai sebuah CMS (Content Management System)
karena kemampuannya untuk dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan
penggunanya.
Drupal adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen konten yang bebas dan terbuka yang di distribusikan dibawah
lisensi GPL, pengembangan dan perawatannya dilakukan oleh ribuan komunitas
pengguna dan pengembang di seluruh dunia.
REFRENSI
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_konten
2. http://desawarna.wordpress.com/2012/01/19/mengenal-jenis-jenis-cms/