Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu pristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali
bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan
kebahagiaan.
Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan
untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati
korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan
intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau
mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut
sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan
atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman
bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai
cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis
Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk
menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi
ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat
sangat sulit.
Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak
diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang
bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat
mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam
yang menimpa rohani manusia
Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap
sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat
mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia
berkejatuhan mental.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan
akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita bais jasmana maupun rokhani
Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempurna
Terjadinya konflik sosial budaya
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses-proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya
kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan
baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat
tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam
hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang
bersangkutan mengalami fustasi, yaitu
tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi
antara lain :
Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang
tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive
atau kekanak-kanakan
Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama
(tetap) misalnya dengan membisu
Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan
kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imaginasinya
Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil,
tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri
yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat berbentuk lahir atau batin, keduanya termasuk penderitaan ialah keluh
kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain.
Al Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak menguraikan
penderitaan manusia sebagai peringatan bagi manusia.
Dalam riwayat Nabi Muhammad Saw. pun, diceritakan bahwa
beliau dilahirkan sebagai anak yatim dan kemudian yatim piatu, yang dibesarkan
kakeknya kamudian pamannya. Beliau menggembala kambing, bekerja pada orang dan
sebagainya. Bahkan sebagian besar hidupnya mengalami penderitaan yang luar
biasa.
Hamka, mengalami penderitaan yang hebat pada masa kecilnya,
hingga ia sempat mengecap sekolah kelas II saja. Namun ia mampu menjadi orang
terkenal, orang besar pada zamannya, berkat perjuangan hidupnya melawan
penderitaan.
Contoh lainnya adalah Bung Hatta, yang beberapa kali
menjalani pembuangan di tengah hutan Irian Jaya yang penuh belukar dan
penyakit, namun Allah tetap melindunginya sehingga ia dapat menjadi pemimpin
bangsanya.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang
ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar
dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya.
Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga
dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari
itu masih sanak saudara. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk
bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.
Penderitaan dan Siksaan
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Siksaan: dapat berupa siksaan jasmani atau badan dan bisa
juga siksaaan rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang timbullah
penderitaan. Dalam kitab suci al-quran dijelaskan tentang siksaaan yang dialami
manusia nanti jika musyrik, syirik, dengki, fitnah, mencuri, bohong dan
sebagainya.antara lain dalam (surat al-ankabut ayat 40)
Dalam hal ini siksaan yang sifatnya psikis dimisalkan
menjadi :
1. kebimbangan
2. kesepian
3. Ketakutan
sebab orang merasa ketakutan
a. claustrophobia : takut terhadap ruang tertutup
b. Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
c. Gamang : takut berada di tempat ketinggian
d. Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
e. Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakitf. Kegagalan
: takut akan mengalami kegagalan
Contoh siksaan
>Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang penderita akibat menderita suatu
penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Kaya-miskin,
besar-kecil, tua-muda, berpangkat atau rendahan tak dapat menghindarkan diri
darinya. Orang bodoh atau pintar, bahkan dokter sekalipun.
Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan merupakan rangkaian
peristiwa yang satu dan lainnya tak dapat dipisahkan merupakan rentetan sebab
akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit; dan karena merasa sakit, orang
menderita. Atau sebaliknya, karena penyakitnya tak sembuh-sembuh, ia merasa tersiksa
hidupnya, dan mengalami penderitaan.
>Neraka
Berbicara tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa.
Juga terbayang dalam ingatan kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan
penderitaan yang hebat. Jelaslah bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan
penderitaan terdapat hubungan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat
hal itu merupakan rangkaian sebab-akibat.
Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila
kita berbicara tentang neraka tentu berkaitan dengan dosa. Berbicara tentang
dosa juga berbicara tentang kesalahan.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang berisi tentang siksaan di
neraka atau ancaman siksaan. Surat-surat itu antara lain surat Al-Fath ayat 6
yang artinya:
Dan supaya mereka menyiksa orang-orang yang munafik laki-laki
dan perempuan, oang-orang yang musyik laiki-laki dan perempuan yang mempunyai
persangkaan jahat terhadap Allah. Mereka mendapat giliran buruk. Allah memurkai
mereka, dan menyediakan neraka Jahanam baginya. Dan neraka Jahanam itu adalah
seburuk-buruknya tempat kembali. (Q.S. Al-Fath : 6)
kekalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
kurang wajar.
>gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental :
1. jasmani : merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung
2. rohani : rasa cemas, ketakutan patah hati, apatis,
cemburu, mudah marah.
> sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a. Kepribadian yang lemah
b. Terjadinya konflik sosial budaya
c. Cara pematangan batin yang salah
>proses-proses kekalutan mental yang dialami seseorang
mendorongnya kearah :
a. positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup
b. negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan
akhirnya frustasi
bentuk-bentuk Frustasi
a. agresi
b. regresi
c. fiksasi
d. proyeksi
e. identifikasi
f. narsisme
g. autisme
Penderitaan dan sebab-sebabnya
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan ini menyangkut tentang manusia dan lingkungan
sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat
diperbaiki manusia hingga menjadi nasib baik. Dengan kata lain manusialah yang
dapat memperbaiki nasibnya. Tetapi kalau takdir Allah yang menentukan kita
hanya bisa menerima, sedangkan nasib buruk itu manusia sebagai penyebabnya.
Maka dari itu manusia dituntut untuk berusaha untuk mendapatkan kehidupan
sebaik baiknya dengan cara yang baik pula.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Ini merupakan kehendak allah, tapi dalam hal inipun manusia
masih dapat berusaha yaitu dengan kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat
berupa usaha manusia mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan dapat pengaruh
yang berbeda dari dalam dan luar dirinya. Diantaranya adalah sikap positif dan
negatif:
Sikap positif : sikap optimis mengatasi penderitaan hidup
bahwa hidup bukan
rangkaian penderitaan
Sikap negatif : penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, ingin
bunuh diri.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Manusia dan Penderitaan
Manusia memiliki dua sisi yaitu sisi bahagia dan sisi
penderitaan. Ada suatu kala manusia merasakan sebuah kebahagiaan dan biasanya
kebahagiaan itu datang dengan sendirinya.kehidupan memang tak lengkap jika
hanya ada kebahagiaan, karena jika hanya ada sebuah kebahagiaan di dalam sebuah
kehidupan maka manusia yang hidup di dunia ini tidak akan pernah bersyukur
kepada Allah SWT yang telah menciptakannya. Hal yang sering terjadi manusia
yang merasa kebahagiaan didalam hidupnya sering lupa kepada yang telah
menciptakannya, oleh karena itulah Allah SWT maha adil. Maka dari itu, salah
manusia jika hanya menginginkan kebahagiaan semata. Karena disamping
terdapatnya kebahagiaan di dunia didalam kehidupan juga terdapat rasa yang
memiliki arti berlawanan dengan arti kebahagiaan. Arti yang berlawanan itulah
yang biasa kita sebut dengan penderitaan.
Tidak semua manusia hidup di dunia merasakan kebahagiaan,
disamping kebahagiaan terdapat sekelompok orang yang sedang merasakan
penderitaan. Penderitaan dan kebahagiaan memiliki keterikatan. Maksud dari
keterikatan adalah manusia yang terlena oleh suatu kebahagiaan di akhir maka
dia akan merasakan sebuah pendeitaan dan begitu juga sebaliknya manusia yang
sedang mengalami penderitaan apabila dia berusaha untuk memperbaiki keadaannya
dan memiliki sikap bersyukur dalam keadaan apapun maka suatu saat nanti akan
mendapatkan sebuah kebahagiaan suatu saat nanti.semua orang pasti pernah
mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin,
penderitaan materi atau apapun itu.tetapi sikap setiap orang untuk menghadapi
sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima
keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk
memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang
membedakan taraf kesabaran manusia. Mungkin banyak orang yang merasa mereka
lebih banyak mendapatkan penderitaan dibandingkan dengan kebahagiaan, tapi
itulah siklus kehidupan. Tentu kita menginginkan nasib yang baik agar
mendapatkan kebahagiaan tetapi semua itu tergantung dari sikap kita apakah kita
akan berusaha atau tidak untuk mendapatkan kebahagiaan itu karena semua itu
ditentukan oleh yang Maha Kuasa.
Karena ada penderitaan itu juga sebenarnya Allah
menginginkan kita untuk mengintrospeksi diri kita, apa yang harus kita
perbaiki, jangan pernah menyesali yang ada. Karena roda kehidupan memang
berputar, ada kalanya dibawah, nah saat di bawah ini itulah penderitaan, itu
tanda sayang Allah kepada kita makanya Allah memberikan kita cobaan. Jangan
pernah merasa iri dengan yang merasakan kebahagiaan karna mereka juga pasti
akan merasa menderita.
Jalani hidup ini apa adanya, karena Allah juga tidak
menyukai orang yang suka menyalahkan dirinya sendiri. Setiap manusia pasti
memiliki kekurangan.penyebab penderitaan itu bermacam-macam. Ia datang kepada
kita dalam bentuk sakit, gagal dalam usaha, diperlakukan secara tidak adil,
mengalami duka cita karena kematian orang yang kita sakiti, musibah seperti
bencana alam. Apapun penyebabnya penderitaan selalu ada. Orang mati pun mungkin
menderita akibat dosa yang ditanggungnya. Penderitaan perlu dihadapi dan
direnungkan. Ini mengandaikan bahwa ada makna positif yang bisa kita petik dari
pengalaman penderitaan.penderitaan ada manfaatnya ini mendekatkan kita kepada
Allah. Fakta mengatakan bahwa manusia tidak pernah sendirian dalam menghadapi
penderitaan, dalam berita manusia kembali menjadi satu. Penderitaan membuat
perbedaan-perbedaan pendapat, konflik, dan perpecahan mencair dengan
sendirinya. Penderitaan emang menyakitkan dan menimbulkan luka tetapi selalu
saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kira memikul duka cita
itu. Kita harus menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu
bersifat sementara saja, penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan
ada satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu
keberhasilan seseorang. hal yang dimaksud adalah mental. setiap jiwa manusia
memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia.
Kualitas seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki
mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki
mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang
tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. jadi mental
merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam jalannya hidup kita. Hal yang
paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan mental.
Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan
yang sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam
diri seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh
masalah yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi menderita
dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam
kehidupan seseorang
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.PENGERTIANPENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah
merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya
B. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,
dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami
seseorang, timbullah penderitaan.
Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan
yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik,
syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.
Antara lain, ayat 40 surat Al Ankahut menyatakan :
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan,
karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti
kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum
Tsamud, ada pula yang kami benamkan ke dalam tanah seperti Qorun, dan ada pula
yang kami tenggelamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan-siksaan itu, Allah
tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri,
karena dosa-dosanya.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari
banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang
ditulis di halaman pertama dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai
gambar si korban.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai
kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan
sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan
yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah :
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si
penderita baik jasmani maupun rokhaninya
usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur
atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita
gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya,
sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan,
tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak
disebutkan antara lain sebagai berikut :
kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental
yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya
dan menghancurkan mentalnya.
terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara
yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat
menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri
dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru
yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi
yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan rnenghindari atau
menghilangkan sama sekali.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh
pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia hams
optimis, is hams berusaha mengataasi kesulitan hidup. Allah telah berfinnan
dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan membah nasib seseorang
kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia
ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang. dan lain-lain. Contohnya ialah
tenggelamnya kapal Tampomas Dua di perairan Masalembo, jatuhnya pesawat
hercules yang mengangkut para perwira muda di Condet, Meletusnya gunung
galunggung,perang Irak-Iran.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang
menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikiaan
dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit
bantuan dari para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk
meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini.
Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui
organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke
tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakt. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus
keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bemama Arie
Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan
judul “Arie Hangara”.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab
timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut
:
A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab
Tuhan
G. PENGARUH PENDERITAAN
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan
dalam peribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi
sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.